Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu ternyata menjadi makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok. Tahu kedelai diketahui menjadi makanan yang umum dikonsumsi di China pada abad ke-2 Sebelum Masehi. Meski produksi tahu kedelai zaman dulu tidak identik dengan yang ada sekarang, standarisasi teknik pembuatan tahu sudah dilakukan.
Beberapa teori menyebutkan jika tahu diciptakan di Tiongkok Utara sekitar tahun 164 Sebelum Masehi oleh seorang pangeran bernama Liu An, pangeran dari kota Huainan selama Dinasti Han. Teori lainnya mengatakan bahwa metode untuk memproduksi tahu kedelai ditemukan secara tidak sengaja ketika bubur kacang kedelai rebus dicampur dengan garam laut yang tidak murni. Garam tersebut mengandung garam kalsium dan magnesium yang menyebabkan campuran kedelai mengental dan menghasilkan gel seperti tahu kedelai. Pasalnya susu kedelai telah dimakan dikonsumsi sebagai sup gurih sejak zaman kuno.
Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning. Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan yang ditemui di tempat makan berbagai tingkat sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe.
Selain sebagai sumber protein, tahu juga mengandung beragam nutrisi, seperti karbohidrat, serat, dan lemak. Kandungan asam amino esensial dan berbagai mineral, seperti kalsium, selenium, fosfor, magnesium, dan zat besi, pun dapat ditemukan di dalam tahu. Tak hanya protein, beragam kandungan nutrisi lain di dalamnya juga diketahui baik untuk kesehatan, mulai dari menjaga kekuatan tulang hingga mencegah kanker.